Minggu, 20 Desember 2015
KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN DAN TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN
KONSEP
DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN DAN TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN
M A K A L A H
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
" Strategi Pembelajaran "
Dosen Pengampu :
Afiful
Ikhwan, M.Pd.I
Oleh :
AINIS SAHDATUL FITRIA
(2013471911)
NIKEN SAPUTRI
(2013471942)
PAI – SMT 5/Sawo
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
(STAIM) TULUNGAGUNG
Oktober 2015
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad
SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama
Islam.
Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun
makalah ini banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan
segala hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung Bapak Nurul Amin M.Ag .
2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini Bapak Afiful Ikhwan, M.Pd.I .
3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian
makalah.
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya
dapat berdo' a dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka
menjadi amal soleh di mata Allah SWT. Amin.
Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih
banyak kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan keritikan
positif, sehingga bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi
butir-butir amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi
seluruh pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.
(PENYUSUN)
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………….…..… i
Kata Pengantar …………………………………………………..…. ii
Daftar Isi …………………………………………………..…. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah .…………………………….....
1
B.
Rumusan Masalah ..…………………………………..... 2
C.
Tujuan Masalah
……………………………………....... 2
BAB II PEMBAHASAN
KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN DAN TEORI
BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN
A. Konsep Dasar Strategi
Pembelajaran
............................. 3
B. Teori belajar dalam
pembelajaran
..................................
11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan …………………………………………............
14
DAFTAR
PUSTAKA ……………………………………………………..
15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer dan
diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu
peperangan. Seorang yang berperang dalam mengatur strategi, untuk memenagkan
peperangan sebelum melakukan tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan
pasukan yang dimilikinya baik dilihat dari kuantitas maupun kualitasnya.
Setelah semuanya diketahui, baru kemudian ia akan menyusun tindakannya yang
harus dilakukan, baik tentang siasat peperangan yang harus dilakukan, taktik
dan teknik peperangan, maupun waktu yang tepat untuk melakukan serangan. Dengan
demikian dalam menyusun strategi perlu memperhitungkan berbagai faktor, baik
dari dalam maupun dari luar.
Istilah strategi, sebagaimana banyak istilah lainnya, dipakai dalam
banyak konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Didalam konteks belajar
mengajar, strategi berarti pola umum perbuatan guru-peserta didik didalam
perwujudan kegiatan balajar-mengajar. Sifat umum pola tersebut berarti bahwa
macam dan urutan perbuatan yang dimaksud tampak dipergunakan atau dipercayakan
guru dan peserta didik didalam macam-macam peristiwa belajar. Dengan demikian
maka komsep strategi dalam hal ini merujuk pada karakteristik abstrak rentetan
perbuatan guru dan peserta didik didalam peristiwa belajar-mengajar. Implisit
dibalik karakteristik abstrak itu adalah rasional yang membedakans trategi yang
satu dari strateegi yang lain secara fundamental. Istilah lain yang yang juga
dipergunakan untuk maksud ini adalah model-model mengajar. Sedangkan rentetan
perbuatan guru-peserta didik dalam suatu
peristiwa belajar-mengajar aktual tertentu, dinamakan prosedur instruksional.
Teori adalah seperangkat
azaz tentang kejadian-kejadian yang didalamnnya memuat ide, konsep, prosedur
dan prinsip yang dapat dipelajari, dianalisis dan diuji kebenarannya. Teori belajar adalah suatu teori yang
di dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara
guru dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas
maupun di luar kelas.
B.
Rumusan
Masalah
- Bagaimana konsep dasar strategi pembelajaran ?
- Apa saja teori belajar dalam pembelajaran ?
C.
Tujuan
Masalah
1. Untuk
mengetahui konsep dasar strategi
pembelajaran.
2. Untuk mengetahui teori
belajar dalam pembelajaran .
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep
Dasar Strategi Pembelajaran
Menurut Mansur (1991) terdapat empat
konsep dasar strategi pembelajaran:
1) Mengidentifikasikan serta menetapkan
tingkah laku dari kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan sesuai
tuntutan dan perubahan zaman.
2) Mempertimbangkan dan memilih sistem
belajar mengajar yang tepat untuk mencapai sasaran yang akurat.
3) Memilih dan menetapkan prosedur,
metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga
dapat dijadikan pegangan guru dalam menunaikan kegiatan mengajar.
4) Menetapkan norma-norma dan batas
minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat
dijadikan pedoman bagi guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar
mengajar.[1]
1.
Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos
yang artinya suatu usaha untuk mencapai suatu kemenangan dalam suatu peperangan
awalnya digunakan dalam lingkungan militer namun istilah strategi digunakan
dalam berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi
dalam konteks pembelajaran yang dikenal dalam istilah strategi pembelajaran.[2]
Menurut J.R David (1976) strategi pembelajaran adalah
perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Sementara itu dick and Carey (1985) berpendapat
bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran
yang digunakan bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar siswa/peserta
latih.
Pendapat dari moedjiono (1993) strategi pembelajaran adalah
kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsisiten antara
aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana untuk itu guru
menggunakan siasat tertentu.
Merujuk dari beberapa pendapat diatas strategi pembelajaran
dapat dimaknai secara sempit dan luas. Secara sempit strategi mempuanyai
kesamaan dengan metode yang berarti cara untuk mencapai tujuan belajar yang telah
ditetapkan. Secara luas strategi dapat diartikan sebagai suatu cara penetapan
keseluruhan aspek yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pembelajaran,
teramasuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.
Setelah mencermati konsep strategi pembelajaran, kita perlu
mengkaji pula tentang istilah lain yang erat kaitannya dengan strategi
pembelajaran dan memiliki keterkaitan makna yaitu pendekatan, metode, dan teknik.
a. Pendekatan
pembelajaran adalah suatu cara pandang dalam melihat dan memahami situasi
pembelajaran. Terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran yaitu pendekatan yang
berpusat pada guru (teacher centred approach) dan pendekatan yang berpusat
pada siswa (student centred approach).
b. Metode pembelajaran adalah cara yang
digunakan guru dalam menyampaikan bahan agar tujuan atau kompetensi dasar
tercapai.
c. Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan orang dalam rangka mengimplementasikan suatu
metode, yaitu cara yang harus dilakukan agar metode yang dilakukan berjalan
efektif dan efesien.[3]
Strategi pembelajaran berbeda dengan desain instruksional
karena strategi pembelajaran berkenaan dengan kemungkinan variasi
pola dalam arti macam dan urutan umum perbuatan belajar-mengajar yang secara prinsip berbeda antara yang satu
dengan yang lain, sedangkan desain instruksional menunjuk pada cara-cara
merencanakan sesuatu sistem lingkungan belajar tertentu, setelah ditetapkan
untuk menggunakan satu atau lebih strategi pembelajaran tertentu. Kalau
disejajarkan dalam pembuatan rumah, pembicaraan tentang (bermacam-macam)
strategi pembelajaran adalah ibarat melacak berbagai kemungkinan macam rumah
yang akan dibangun, sedangkan desain instruksional adalah penetapan cetak biru
rumah yang akan dibangun itu serta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan
langkah-laangkah konstruksinya maupun kriteria penyelesaian dari tahap ke tahap
sampai dengan penyelesaian akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan
dibuat.[4]
2.
Pengelompokan Strategi Pembelajaran
Dalam
hal ini ada dua
pengelompokan yaitu pengelompokan dari Gagne dan Briggs dan pengelompokan
menurut Bruce Joyce dan Marsha Weil.
1)
Pengelompokan Gagne dan Briggs
Kedua pakar ini mengelompokan
strategi pengajaran menurut dasarnya menjadi lima macam:
a. Pengaturan
Guru Dan Peserta Didik.
b. Struktur
Even Dan Pengajaran.
c. Peranan
Guru dan Peserta Didik Dalam Mengolah Pesan.
d. Proses
Pengolahan Pesan.
2)
Pengelompokan Bruce Joyce dan Marsha Weil
Pengelompokan ini lebih komprehinsif
dibandingkan dengan pengelompokan Gagne dan Briggs sebagai mana yang diuraikan didepan.
Bruce Joyce dan Marsha Weil
mengemukakan empat klasifikasi model-model pengajaran/mengajar:
a. Klasifikasi
Model-Model Interaksi Sosial.
b. Klasifikasi
Model-Model Pengolahan Informasi.
c. Klasifikasi
Model-Model Personal-Humanistik.
3.
Variabel-Variabel Strategi
Pembelajaran
1)
Tujuan dan Bahan Pelajaran
Belajar
terjadi pada situasi tetentu, yang berbeda dari situasi lain yaitu yang disebut pembelajaran. Pembelajaran
merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari komponen atau
unsur: tujuan, bahan, strategi, alat, siswa, dan guru. Seperti yang telah anda
ketahui bahwa tujuan pembelajaran
menurut Bloom dkk meliputi tiga ranah, yaitu pengetahuan (kognitif),
keterampilan (psikomotorik) dan sikap (afektif).
Menurut
pendapat Gagne (1988) mengelompokan kemampuan-kemampuan sebagai hasil belajar
didalam lima kelompok, yaitu:
a. Ketrampilan
Intelektual; merupakan ketrampilan pikiran, yang jika dihubungkan dengan pendapat Bloom
termasuk ranah kognitif. Ketrampilan intelektual terbagi atas beberapa tahapan, antara lain:
1. Diskriminasi
2. Konsep-konsep
konkrit
3. Konsep
terdefinisi
4. Aturan-aturan
5. Aturan-aturan
tingkat tinggi
b. Strategi
Kognitif; merupakan suatu proses kontrol, yaitu suatu proses interrnal yang
digunakan seseorang untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian,
belajar, mengingat, dan berfikir.
c. Invormasi
Verbal; yang termasuk verbal ialah nama atau label, fakta dan pengetahuan.
Tujuan akhir pelajaran informasi verbal adalah seseorang mengetahuinya (mampu
mengingatnya). Informasi verbal diperoleh seseorang melalui pendengaran
(kata-kata ynag diucapkan oleh orang lain, radio, tv, dan sejenisnya) dan
melalui membaca.
d. Keterampilan
Motorik; yang dimaksud ketermpilan-keterampilan motorik tidak hanya mencakup
kegiatan-kegiatan fisik, akan tetapi digabung dengan keterampilan intelektual.
e. Sikap; Sikap
(afektif) merupakan salah satu ranah perilaku manusia atau siswa yang merupakan
kegiatan dari tujuan pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari ranah kognitif
dan psikomotorik. Jujur,
sopan, ramah, suka menolong orang lain, hati-hati, rajin, kreatif, kritis,
disiplin, dan sejenisnya merupakan sikap-sikap positif yang harus dibentuk dan
dikembangkan pada diri setiap peserta didik.[7]
4.
Klasifikasi Strategi Pembelajaran
Strategi dapat di klasifikasikan
menjadi 4, yaitu:
1) Strategi
pembelajaran langsung
Strategi
pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh guru.
Strategi ini efektif untuk menentukan informasi atau membangun keterampilan
tahap demi tahap. Pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif.
Kelebihan
strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan digunakan, sedangkan kelemahan
utamanya dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan, proses-proses, dan sikap yang
dipergunakan untuk pemikiran kritis dan hubungan interpersonal serta belajar
kelompok. Agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan pemikiran kritis,
strategi pembelajaran langsung perlu dikombinasikan dengan strategi
pembelajaran yang lain.
2) Strategi
pembelajaran tak langsung
Strategi
pembelajaran tak langsung sering disebut induktif. Berlawanan dengan strategi
pembelajaran langsung, pembelajaran tak langsung umumnya berpusat pada peserta
didik, meskipun dua strategi tersebut dapat saling melengkapi. Peranan guru
bergeser dari seseorang penceramah menjadi fasilitator. Guru mengelola lingkungan belajar
dan memberikan kesmpatan peserta didik untuk terlibat.
3) Strategi
pembelajaran interaktif
Pembelajaran
interaktif menekankan pada diskusi dan sharing di antara peserta didik. Diskusi
dan sharing memberi kesempatan peserta didik untuk bereaksi terhadap gagasan,
pengalaman, pendekatan dan pengetahuan guru atau temannya dan untuk membangun
cara alternatif untuk berfikir dan merasakan.
4) Strategi
pembelajaran empirik
Strategi
pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat pada peserta
didik, dan berbasis aktivitas. Refleksi pribadi tentang pengalaman dan
formulasi perencanaan menuju penerapan pada konteks yang lain merupakan faktor
kritis dalam pembelajaran empirik yang efektif.
5) Strategi
pembelajaran mandiri
Belajar
mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun
inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya adalah pada
perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar
mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok
kecil.[8]
5.
Komponen
Strategi Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksional yang mengacu pada
seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai
tujuan. Suatu selaku sistem, pembelajaran meliputi suatu komponen, antar lain,
tujuan, guru, peserta didik, evaluasi, dan sebagainya. Agar tujuan tercapai,
semua komponen harus ada diorganisasikan sehingga antar sesama komponen terjadi
kerja sama. Oleh karena itu, guru tidak boleh hanya memperhatikan
komponen-komponen tertentu saja misalnya metode, bahan den evaluasi saja,
tetapi ia harus mempertimbangkan komponen secara keseluruhan.
Komponen-komponen strategi pembelajaran tersebut akan mempengaruhi jalannya
pembelajaran, untuk itu semua komponen strategi pembelajaran merupakan faktor
yang berpengaruh terhadap strategi pembelajaran. Untuk lebih mempermudah
menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap strategi pembelajaran, komponen
strategi pembelajaran dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu:
a.
Peserta didik sebagai raw input
b.
Intering behavior peserta didik
6.
Tujuan Strategi Pembelajaran
Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh para ahli
bahwa pengertian pembelajaran secara garis besarnya adalah suatu proses belajar
mengajar antar guru dan anak didik atau pun ada sangkut pautnya dengan manusia.
Dalam proses belajar mengajar, strategi
pembelajaran sangat dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk lebih meningkatkan
kualitas anak didik menuju terbinanya insan yang handal dan mampu. Tentunya
untuk tujuan ini maka strategi pembelajaran termasuk dalam mengidentifikasi
segala bentuk dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
Muhaimin, mengemukakan bahwa strategi pembelajaran
tersebut sangat bermanfaat pada setiap tahapan dan proses belajar mengajar,
baik pada tahap kesiapan (Readiness), pemberian motovasi, perhatian,
memberikan persepsi, retensi maupun dalam melakukan transfer ilmu pengetahuan
kepada siswa.
Dapat di jelaskan bahwa strategi yang dibutuhkan
dalam persiapan proses belajar mengajar yang harus diperhatikan adalah kesiapan
belajar siswa baik fisik maupun psikis (Jasmani-Rohani) yang memungkinkan siswa
atau subjek untuk melakukan proses belajar. Selanjutnya, pada aspek pemberian
motivasi, strategi sangat memberikan pengaruh pada siswa. Strategi motivasi ini
mengharuskan adanya tenaga pendorong (motivasi) atau penarik yang menyebabkan
adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu dalam hal ini adalah pada
pencapaian tujuan proses belajar mengajar.
Adapun target ideal dari strategi dalam proses
pembelajaran adalah kemampuan siswa memahami apa yang telah dipelajari baik
kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik. Atas dasar ini maka perhatian
atau dapat dikatakan kesungguhan dan keseriusan siswa dalam proses belajar
mengajar menjadi sangat urgen (Penting). Pada prinsip ini menyangkut suatu proses
yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang dapat menerima atau meringkas
informasi yang diperoleh dari lingkungannya.[10]
7.
Manfaat Strategi Pembelajaran
Adapun
manfaat mempelajari strategi pembelajaran adalah:
a.
Guru
dapat menyajikan bahan pelajaran dengan baik dan dapat diterima murid dengan
baik.
Sebagaimana telah diutarakan di awal tadi, bahwa
Bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang heterogen, sehingga sangat tidak cukup
bila hanya dikembangkan satu strategi dalam pengajaran. Karena hal ini tentu akan
menimbulkan konflik pada diri setiap anak didik yang merasa hal itu tidak
sesuai dengan dirinya. Sehingga apa yang disampaikan oleh guru tidak mampu
dicerna dengan baik. Tentu hal ini akan berbeda kejadiannya bila sang guru
menguasai berbagai macam metode dan menerapkannya langsung kepada anak
didiknya.
b.
Guru
dapat mengetahui lebih dari satu strategi pembelajaran.
Dengan mempelajari berbagai metode dan strategi
pembelajaran, tentu guru tidak akan buta terhadap strategi. Ia akan terus
mengembangkan strategi tersebut untuk kemajuan pendidikan. Strategi
pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan anak didik mengerti akan
pelajarannya amat banyak bentuknya, kesemuanya itu diadakan agar apa yang
disampaikan pendidik kepada peserta didik dapat dicerna dengan baik.
c.
Guru
akan lebih mudah mengendalikan kelas.
Dengan menguasai banyak strategi, guru leluasa
mengatur kelasnya untuk mengadakan suatu proses belajar, selain hal itu dapat
menghemat tenaga guru, juga dapat mempercepat proses belajar mengajar. Dengan
berbagai bentuk strategi, guru akan lebih mudah mengontrol mana siswa yang
aktif dan mana siswa yang pasif.
d.
Guru
akan lebih kreatif dalam mengatur suasana kelas.
Semakin kaya dengan strategi, maka guru akan
semakin kreatif dalam membuat suasana di dalam kelas. Sehingga kegiatan belajar
mengajar akan berjalan lancar.
e.
Kreatifitas
dalam menyalurkan ilmunya kepada anak didik akan lebih variatif.
Semakin banyak strategi yang dikuasai oleh guru
dalam menyampaikan mata pelajaran kepada anak didiknya, akan semakin mudah ia
menyalurkan ilmunya.[11]
B. Teori Belajar Dalam Pembelajaran
Dalam psikologi dan pendidikan,
pembelajaran secara umum didefinisikan sebagai suatu proses yang menyatukan
kognitif, emosional, dan lingkungan dengan pengaruh dan pengalaman untuk
memperoleh, meningkatkan, atau membuat perubahan, pengetahuan, keterampilan,
nilai, dan pandangan dunia.
Belajar sebagai suatu proses
berfokus pada apa yang terjadi ketika belajar berlangsung. Penjelasan tentang
apa yang terjadi merupakan teori-teori belajar. Teori belajar adalah upaya
untuk menggambarkan bagaimana orang dan hewan belajar, sehingga membantu kita
memahami proses kompleks inheren pembelajaran.
Ada tiga kategori utama atau kerangka
filosofis mengenai teori-teori belajar, yaitu: teori belajar behaviorisme,
teori belajar kognitivisme, dan teori belajar konstruktivisme. Teori belajar behaviorisme hanya berfokus pada aspek
objektif diamati pembelajaran. Teori kognitif melihat melampaui perilaku untuk
menjelaskan pembelajaran berbasis otak. Dan pandangan konstruktivisme belajar
sebagai sebuah proses di mana pelajar aktif membangun atau membangun ide-ide
baru atau konsep.
Ø Macam-macam
Teori Belajar
1. Teori
Belajar Behaviorisme
Teori
behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gagne dan Berliner tentang perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi
aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan
praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik.
Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil
belajar.
Teori
behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang
belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan
menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan
semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
2. Teori Belajar Kognitivisme
Teori
belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes terhadap
teori perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya. Model kognitif ini
memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran
melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan
antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini
menekankan pada bagaimana informasi diproses.
Peneliti
yang mengembangkan teori kognitif ini
adalah Ausubel, Bruner, dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing
memiliki penekanan yang berbeda. Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan
(organizer) yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar.Bruner bekerja pada
pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas
bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari lingkungan.
3. Teori
Belajar Konstruktivisme
Kontruksi
berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan dapat diartikan
Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya
modern.
Konstruktivisme
merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa
pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas
melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
Pengetahuan
bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil
dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna
melalui pengalaman nyata.
Dengan
teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk
menyelesaikan masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih
paham karena mereka terlibat langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka
akan lebih paham dan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selian
itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama
semua konsep.[12]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Konsep dasar strategi pembelajaran:
Mengidentifikasikan serta menetapkan tingkah laku dari kepribadian anak didik,
Mempertimbangkan dan memilih sistem belajar mengajar yang tepat untuk mencapai
sasaran yang akurat, Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar
mengajar, Menetapkan
norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam melakukan
evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar.
2. Teori-teori belajar dalam pembelajaran yaitu, antara
lain: teori belajar behaviorisme, teori
belajar kognitivisme, dan teori belajar
konstruktivisme.
DAFTAR PUSTAKA
Paturrohmah, Pupuh dan Sutikno, Sobry. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika
Aditama.
Masitoh dan Dewi, Laksmi. 2009. Strategi
Pembelajaran. Jakarta: DEPAG RI.
Mochsin.
2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Amanah Pustaka.
Ahmadi, Abu dan Prasetya, Joko Tri. 2003. Strategi
Belajar Mengajar. Bandung: Pusaka
Setia.
Yusri. Makalah Pengertian Strategi.
dalam
"http://yusrikeren85.blogspot.co.id/2011/11/makalah-pengertian-strategi.html"
diunggah pada Kamis, 10 November 2011.
Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Al-Fath, Jamal. Menetapkan Tujuan Pembelajaran
Dan Strategi Pembelajarannya Dalam Pendidikan Agama Islam. dalam http://jamal-alfath.blogspot.co.id/2011/11/menetapkan-tujuan-pembelajaran-dan.html, diunggah pada Senin, 14 November 2011.
Haryanto. Macam-Macam Teori Belajar. dalam
http://belajarpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar/ diunggah
pada Senin, 17 November
2014.
Fieraz, Cahaya. Makalah
Kegunaan Mempelajari. dalam http://cahayafieraz.blogspot.co.id/2014/11/makalah-kegunaan-mempelajari-berbagai_17.html diunggah pada Rabu, 03
November 2010.
[1]Paturrohmah,
Pupuh dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Refika Aditama, 2007), hlm. 46.
[4]Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Pusaka Setia, 2003), hlm. 47.
[5]Yusri, Makalah Pengertian Strategi, dalam "http://yusrikeren85.blogspot.co.id/2011/11/makalah-pengertian-strategi.html"
diunggah pada Kamis, 10 November 2011.
[6]Ibid.
[10]Jamal Al-Fath, Menetapkan
Tujuan Pembelajaran Dan Strategi Pembelajarannya Dalam Pendidikan Agama Islam, dalam http://jamal-alfath.blogspot.co.id/2011/11/menetapkan-tujuan-pembelajaran-dan.html, diunggah
pada Senin, 14 November 2011.
[11]Cahaya Fieraz, Makalah Kegunaan Mempelajari, dalam
"http://cahayafieraz.blogspot.co.id/2014/11/makalah-kegunaan-mempelajari-berbagai_17.html"
diunggah pada Senin, 17
November 2014.
[12]Haryanto, Macam-Macam Teori Belajar, dalam http://belajarpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar/ diunggah
pada Rabu, 03 November 2010.
Langganan:
Postingan (Atom)